PENGINTEGRASIAN
PENDIDIKAN NILAI (PENDIDIKAN) DALAM KONSEP MATERI PTERIDOPHYTA
a. Pendidikan Mental dan Moral, seperti; patuh ajaran Agama, dan akhlak mulia.
Tumbuhan paku yang hidup menempel pada pohon
inangnya dan menambah keesotikan pohon pinangnya memberikan pelajaran bagi
manusia, walaupun hidup menumpang pada orang tua, tetapi semua kebutuhan
pribadinya dipenuhi secara mandiri, bahkan jika bisa membantu meringankan dan membahagiakan kedua orang tua.
b. Kepemimpinan:
tanggung jawab, produktif, dan berorientasi ke masa depan
Walaupun epifit, tumbuhan paku tetap melakukan
fotosintesis (autrotof) untuk menghasilkan makanan sendiri, bahkan menjadikan
tumbuhan inangnya memiliki nilai estetika lebih. Kepemimpinan seperti tumbuhan
paku ini dapat menjadi contoh yang baik, yaitu dalam menjalin hubungan dengan negara lain, tidak tergantung dengan hubungan tersebut, tetapi tetap bertanggung
jawab, produktif, dan mandiri dengan usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan
pribadi, bahkan memberi warna yang lebih indah dari hubungan tersebut.
c. Pendidikan mental
Berdasarkan metagenesis yang dialami oleh
tumbuhan paku dan tumbuhan lumut, terdapat dominansi pada siklus hidup tumbuhan
paku dan tumbuhan lumut, yaitu fase gametofit pada tumbuhan lumut lebih
primitif daripada fase sporofit pada tumbuhan paku. Hal ini dapat menjadi
pendidikan bagi kita, bahwa tipe orang berbusana mini (yang memperlihatkan
auratnya) lebih primitif daripada orang berbusana rapih dan sopan.
d.
PendidikanTeknik: meniru
fenomena alam guna merancang teknik pengaturan lalu-lintas dan teknik
arsitektur
Adanya sistem transportasi melalui berkas
pembuluh (xylem dan floem) pada tumbuhan paku berkaitan dengan organ batang yang telah dimiliki oleh tumbuhan paku.
Hal ini menunjukkan sistem lalu-lintas searah, karena pengangkutan air dan zat
hara dari tanah tidak berpapasan dengan jalan angkutan zat-zat hasil
fotosintesis dari daun-daunnya.
Berdasarkan hal ini, maka untuk memperlancar lalu-lintas jalan raya protokol
sebaiknya menggunakan sistem berkas pembuluh angkut seperti xylem dan floem.
Dari sini pula dapat dipetik pelajaran, bahwa untuk pembukaan wilayah pemukiman
baru, maka pembuatan sarana jalan adalah sangat penting dalam memajukan wilayah
itu, sebagaimana ditunjukkan peranan tulang daun (makrospora) dalam menopang
helaian daun; karena di dalam tulang daun terdapat berkas pembuluh angkut.
e. PendidikanTeknik: meniru
fenomena alam guna merancang pembuatan alat.
Jaringan
luar dari sporangium melindungi spora yang berkembang hingga mereka dilepaskan
ke udara, yaitu lapisan polimer kokoh yang disebut sporopolenin
(sporopollenin). Lapisan polimer ini mencegah zigot yang terpapar mengalami
kekeringan. Jaringan ini ditiru manusia dalam menciptakan penampung air PDAM
dengan struktur yang kuat dan tertutup untuk mencegah penguapan air ke lingkungan.
f. Pendidikan Seni Ukir
Meniru pola/corak jaringan yang menyusun kapsul spora atau pada
tumbuhan paku muda untuk menghasilkan karya ukiran yang indah dan bernilai seni
tinggi.
g. Pendidikan Seni Batik
Meniru bentuk-bentuk daun-daun tumbuhan paku yang unik memperkaya khasanah motif dalam seni batik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar